Rabu, 26 September 2012

Mendengar


Mendengarkan adalah salah satu aspek paling penting dalam komunikasi efektif. Dengan menjadi pendengar yang baik dan sabar, kita tidak hanya mampu menyelesaikan berbagai masalah di pekerjaan atau di rumah, tetapi juga akan mampu melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Dengan demikian, pemahaman kita terhadap berbagai hal akan menjadi semakin luas sehingga diri kita semakin berkembang. Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan kita:

Mengenakan Sepatu Orang Lain Seringkali kita secara otomatis memikirkan apa manfaatnya bagi kita dari apa yang dikomunikasikan orang lain pada kita. Mendengarkan secara aktif dan empatik tidak mengandung unsur pemikiran internal. Kita perlu memikirkan topik yang dikomunikasikan berdasarkan sudut pandang orang tersebut serta secara aktif berusaha memahami sudut pandang tersebut. Sungguh tidak bijaksana jika kita secara langsung menempatkan diri lebih pintar atau lebih tahu daripada orang yang berbicara. Karena dengan demikian, kita tidak akan benar-benar mendengarkan orang tersebut tetapi malah cenderung membandingkannya dengan pengalaman kita. Selalu ingatlah bahwa kita dikaruniai dua telinga dan satu mulut, maka kita perlu lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Kosongkan pikiran dan bersikap terbukalah pada apapun yang dikatakan orang lain pada kita. Lingkungan Fisik Kondusif Minimalisir atau hilangkanlah segala macam gangguan sehingga kita akan dapat memberikan perhatian penuh pada orang yang berbicara. Pilihlah tempat yang nyaman dan bebas gangguan. Seringkali sedikit gerakan atau
suara dapat mengalihkan konsentrasi baik pembicara maupun pendengar. Gerakan orang lalu-lalang, bunyi denting peralatan makan di restoran atau cafe, atau suara lalu lintas dapat mengganggu efektivitas komunikasi.

Bahkan kadang hal-hal yang tidak kita sadari pun dapat menganggu. Lebih baik jika kita mematikan telepon genggam karena sistem getar pun dapat menyebabkan gangguan bagi pendengar maupun pembicara. Apalagi jika telepon bergetar di atas meja yang menimbulkan bunyi cukup keras. Aktivitas fisik seperti mengubah posisi duduk atau berdiri, bahkan gerakan tangan atau kaki saat berkomunikasi dapat menjadi pengalih perhatian sesaat yang cukup untuk mengganggu perhatian
kedua belah pihak.

Sensitif terhadap Catatan Beberapa orang suka mencatat saat mendengarkan, baik mencatat di atas kertas atau secara elektronik. Aktivitas mencatat itu sendiri dapat menjadi gangguan karena menimbulkan ketidaknyamanan pembicara dalam membuka diri, terutama untuk hal-hal yang bersifat sensitif dan negatif. Mencatat secara elektronik, misalnya menggunakan laptop atau tablet (ipad/tab), dapat menimbulkan pemikiran asumtif dalam benak pembicara bahwa pendengar mendengarkan sambil kesalahan karyawan. Karyawan yang melakukan kesalahan dengan bertindak sengaja. Mereka mungkin tidak menghargai efek dari perilaku mereka, tetapi dalam kebanyakan kasus mereka bertindak dengan itikad yang baik. Ini merupakan hubungan sebab akibat yang belum dibuat. 

Peran Anda sebagai manajer adalah untuk membantu bawahan melihat bagaimana perilaku mereka yang telah membuat kesalahan dengan memperlakukannya seperti anak-anak. Tujuan akhirnya adalah membuat bawahan menentukan pilihan yang benar di waktu berikutnya. Hal ini paling baik dilakukan dengan melakukan diskusi tidak langsung. Sebuah teknik yang baik adalah menanyakan dengan cara tidak menghakiminya. “Apa yang terjadi?” Biarkan karyawan menemukan bagaimana tindakan mereka berkontribusi pada kesalahan.


Tentukan konflik

Bukan berarti mendefinisikan hanya apa yang Anda lihat sebagai konflik. Cari tahu sudut pandang pihak lain mengenai konflik tersebut. Bantuan ini untuk memastikan Anda dan lawan konflik mengidentifikasikan mengenai permasalahaan dan Anda tidak bekerja mencari penyelesaian konflik yang saling bertentangan.
Jadilah spesifik dan ambillah contoh - contoh konkret dari konflik serta konsekuensi yang disebabkan oleh konflik.


Tentukan jika konflik tersebut benar-benar berlaku J i k a A n d a t e l a h mengidentifikasikan perselisihan, tentukan bahwa konflik merupakan masalah yang dapat berdampak sangat negatif, konsekuensi p e k e r j a a n A n d a s e p e r t i mempengaruhi produktivitas, reputasi, hubungan dengan rekan kerja dan sebagainya., juga perasaan pribadi Anda terhadap masalah ini. Bila mungkin, bertatap muka lebih mudah untuk bersembunyi dibalik email dan memo daripada terlibat dalam diskusi tatap muka. Ketika kita menghadapi seseorang, kita mendengar suara mereka, melihat bahasa tubuh dan ekspresi mereka dan akan menjadi lebih manusiawi. Membahas melalui email dan lainnya dapat membuat penafsiran kita sendiri tentang siapa dan apa yang ada di pihak lain. Kami menciptakan karakteristik pribadi dan atribut mereka sebagai kebenaran tentang “sisi lain” dan kita dapat membangun citra agak negatif, dan sering tidak benar mengenai personal mereka. Melalui tatap memungkinkan kita untuk mengetahui karakter kepribadian dan memungkin mereka mengenal dan memahami kami lebih baik.

Bersikaplah terbuka untuk solusi yang berbeda

Solusi yang disetujui mungkin tidak persis dengan yang Anda harus lakukan. Pihak lain mungkin memiliki ide yang lebih baik atau ide terbaik bisa menjadi kombinasi dari Anda dan mereka. Berpikiran terbuka dan mempertimbangkan solusi yang diajukan oleh orang lain. Konflik terkadang timbul disebabkan karena masalah kecil seperti saling menghasut, kemarahan, kebencian, frustrasi dan putus asa. Ini adalah situasi akrab, dimana Anda dan orang lain tidak bisa mencapai kesepakatan atau kesamaan, saat Anda dan terlibat konflik. Resolusi konflik mungkin teknik yang tepat. Akui masalah


Jika Anda dan orang lain mengalami konflik mengenai sesuatu, akui pada diri Anda sendiri bahwa kita terlibat masalah. Ini merupakan langkah pertama menuju resolusi dengan menemukan landasan bersama. Menerima perbedaan pendapat secara signifikan dapat menjadi cara yang ironis dan memulai membangun atas kesepakatan resolusi konflik. Anda perlu tahu bagaimana jika Anda ikut bersalah dan menjadi sumber konflik, cara termudah untuk menyelesaikan konflik adalah mengakui jika Anda salah dan menyalahkannya. Jika Anda yakin tidak bersalah, hal ini dapat membantu menenangkan situasi.

Orang yang kuat di tempat kerja adalah orang yang bertanggung jawab. Luangkan waktu untuk menganalisis Jangan takut untuk menganalisis situasi yang tentunya memiliki dua manfaat. Pertama adalah menempatkan konflik di belakang, dan memberikan Anda waktu untuk orang lain mendinginkan serta mempertimbangkan masalah tersebut. Kedua adalah menganalisis rasional dari konflik, Anda dapat lebih mudah menemukan sumber itu dan bagaimana cara untuk memperbaiki dan mencegah konflik serupa di masa yang akan datang.


Jadilah humble (rendah hati) salah satu langkah manajemen konflik termudah adalah belajar menjadi rendah hati. Kualitas ini memiliki efek yang menakjubkan karena dapat menghilangkan ke t e ga n ga n b a h kan ya n g sangat kontroversial sekalipun. Kerendahhatian membantu Anda menilai diri sendiri dan bertanggung jawab.
Sumber: MDI News No. 173/XVIII/Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar